Minggu, 28 November 2010

lagu cinta

lagu cinta


Cinta Ditolak Lalu Bunuh Diri

Posted: 28 Nov 2010 03:08 AM PST

Cinta ditolak, pemuda desa memilih gantung diri menggunakan seutas tambang plastik yang terikat dia tas plafon kamar rumahnya.

Jenazah Jaenudin, 18 penduduk Blok Pintu Air 2 RT 2/RW 2 Desa Tegaltaman, Kecamatan Sukram, Indramayu, Jabar, Senin (22/11) terbujur kaku dengan leher terjerat tambang plastik.

Polisi yang dilapori warga meluncur ke TKP. Saat dipemeriksa, petugas menemukan secarik kertas bertuliskan, "Karena Siska gak mau jadi pacar, aku lebih baik mati. Perasaan tak bisa dibohongi, aku cinta banget sama Siska " tulis Jaenudin.

Kematian Jaenudin pertama kali diketahui ibunya, Kamisem, 40 yang akan masuk ke ruangan. Ia kaget melihat tubuh anak laki-laki yang selama ini dikenal pendiam dan penurut itu sudah tak bernyawa dengan posisi tergantung.

Jenazah korban diturunkan. Setelah diperiksa, jenazah Jaenudin dikebumikan di pekuburan umum Desa Tegaltaman Kecamatan Sukra. poskota.co.id

Pencarian cinta terbanyak yang masuk ke sini

  • puisi cinta ditolak (1)

Waspadai Penipuan Cinta Online

Posted: 28 Nov 2010 03:00 AM PST

Lembaga Perlindungan Konsumen pemerintah Amerika Serikat mengingatkan warga Amerika penipuan dalam kencan online.

“Penipu kadang memanfaatkan kendan online dan situs-situs jejaring sosial untuk mencoba meyakinkan orang untuk mengirimkan uang demi uang,” kata Komisi Perdagangan Federal.

“Pada skenario tertentu, penipu membuat profil palsu, mendapatkan kepercayaan dari peminat cinta online, dan kemudian meminta orang itu untuk mengirimkan uang, biasanya berlokasi di luar Amerika Serikat,” demikian FTC.

Pengiriman uang secara online sama halnya dengan mengirim uang secara tunai. “Sekali itu diberikan, maka tidak bisa ditarik lagi,” kata FTC.

FTC merilis daftar sejumlah “tanda peringatan” yang seharusnya diperhatikan orang manakala berselancar kencan online termasuk mengungkapkan minat seks yang berusaha cabut dari situs kencan sesegera mungkin setelah berhasil membajak email dan akun pribadi peselencar internet.

Para pelaku kencan online mesti berhati-hati pada mitra kencan potensialnya ketika dia berencana mengunjungi namun membatalkannya karena halangan tiba-tiba atau mengklaim tidak ingin terburu-buru terlibat cinta instan.

“Meminta uang untuk membayar biaya perjalanan, visa, atau dokumen perjalanan lainnya, pengobatan, tagihan pengobatan anak atau saudara lainnya di rumah sakit adalah tanda-tanda peringatan lainnya,” kata FTC. berita8.com

Mengajarkan Anak untuk Berbagi

Posted: 28 Nov 2010 02:02 AM PST

Pada saat berbagai bencana melanda negeri kita seperti sekarang, semua orang terketuk hatinya untuk menyumbang, atau berbagi, kepada para korban bencana. Berbagai institusi, maupun orang secara pribadi, turut menggalang dana maupun materi dalam bentuk lain, untuk membantu para korban.

Tetapi, ketika kita kembali ke kehidupan kita sehari-hari, masih ingatkah kita untuk berbagi? Bukankah masyarakat yang kekurangan tidak hanya muncul saat bencana melanda saja? Tidakkah di sekitar kita pun masih banyak keluarga yang tidak dapat menikmati kehidupan yang layak? Berbagi juga bisa kita lakukan pada mereka, yang sehari-hari masih belum mampu memenuhi kebutuhan gizinya, misalnya.

“Berbagi itu juga tidak hanya bermanfaat untuk orang lain, tetapi juga untuk diri sendiri. Apa yang kita berikan mungkin kecil bagi kita, tapi besar artinya untuk mereka. Ketika kita melihat orang yang kita bantu itu merasa senang dengan bantuan kita, ada kebahagiaan yang sempurna yang kita rasakan,” tutur Yuna Eka Kristina, Public Relations Manager Orangtua Group, saat talk show “Through Mom, We Can See the Miracle of Giving”, yang diadakan oleh Tango di Kidzania, Pacific Place, Sabtu (27/11/2010).

Banyak manfaat lain yang kita dapatkan dengan kebiasaan berbagi, antara lain, kita jadi pandai bersosialisasi dengan orang lain, mendapatkan rasa aman, damai, memiliki rasa cinta yang besar, dan berdaya. Menurut hasil penelitian, orang yang senang berbagi juga akan menghasilkan hormon endorfin.

“Hormon inilah yang berperan memberikan imunitas pada tubuh, sehingga tubuh memulihkan diri lebih cepat setelah operasi, dan mampu istirahat lebih optimal,” lanjut Dra Rustika Thamrin, Psi, CBA, CHT, CI, MTLT, pada acara yang sama.

Untuk menciptakan kebiasaan untuk berbagi, Anda perlu mengajarkan kebiasaan ini pada anak sejak dini. Peran Anda sebagai ibu sangat besar dalam menularkan kebiasaan untuk berbagi. Sebab sebagai ibu, Anda punya kedekatan emosi yang lebih besar dengan anak. Umumnya, ibu juga mempunyai waktu lebih banyak bersama anak. Sebagai perempuan, Anda juga dikaruniai kemampuan untuk mencurahkan kasih sayang, lembut, dan detail.

“Yang perlu Anda lakukan adalah memberi contoh pada anak, karena sampai usia 5 tahun, anak adalah peniru yang ulung. Ketika perilaku ini dilakukan secara terus-menerus, lama-lama akan menjadi kebiasaan, dan akhirnya menjadi karakter,” ujar psikolog yang berpraktik di Brawijaya Women and Children Hospital ini.

Rustika juga mengingatkan, memberi tidak harus berupa materi. Berbagi juga bisa diberikan dalam bentuk perhatian, senyuman, waktu, ketrampilan, sentuhan, harapan, saran, pengetahuan, dan lain sebagainya.

Menurutnya, waktu yang tepat untuk mengajarkan anak untuk berbagi adalah saat usianya 3 tahun. Sebelum usia itu, anak masih egosentris, sehingga belum memiliki konsep untuk berbagi. “Jangan memaksanya untuk berbagi, karena bila terpaksa, imej berbagi itu menjadi negatif,” katanya.

Orangtua hanya perlu memberi contoh dan saran, bukan mengambil alih keputusan anak untuk berbagi. Biarkan anak menentukan sendiri bagaimana ia harus berbagi, karena bagaimanapun ia masih dalam proses belajar untuk itu. Bahkan, beri juga kesempatan pada anak untuk tidak berbagi. Jangan lupa memberikan penghargaan saat anak mau berbagi, misalnya dengan memberi pujian, senyuman, pelukan, atau ciuman.

Akan lebih baik bila Anda membuat program bersama keluarga dengan berbagi. Contohnya, dengan menjadwalkan waktu tertentu untuk berkunjung ke panti asuhan, atau memberikan susu kotak, atau cemilan bergizi lain di Posyandu. Karena dilakukan secara ajeg, berbagi pun akhirnya menjadi kebiasaan. kompas.co.id

Pencarian cinta terbanyak yang masuk ke sini

  • Tango KidZania Berbagi (1)

Tolak Cinta, Siswi SMP Ditikam 15 Kali

Posted: 28 Nov 2010 01:47 AM PST

Rasa kecewa akibat cinta ditolak rupanya sudah membuat gelap hati dan pikiran Fahri (21). Ia pun “menghadiahi” Dian Dwita Safitri (15), siswi SMP yang baru menolak cintanya, dengan 15 tikaman pisau dapur.

Peristiwa tersebut terjadi di kawasan pemakaman umum Kasin, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Jawa Timur, Sabtu (27/11/2010). Saat itu, siswi sebuah SMP negeri di kawasan tersebut ini tengah berjalan kaki menuju sekolahnya.

Menurut saksi mata bernama Winarto (49), Dian yang juga anak seorang tukang las keliling dari Jalan Kasin Gang Keramat RT 08 RW 03 tersebut dicegat oleh seorang pemuda saat melewati Jalan Ternate.

"Sebelum korban datang, anak muda itu sudah berada cukup lama di jalan itu. Motornya diparkir, lalu dia berdiri di pinggir jalan menunggu korban," kata Winarto.

Pemuda itu belakangan diketahui bernama Fahri. Ia tinggal di Jalan Raya Budi Utomo, Dusun Sedudud, Kelurahan Mulyorejo.

Winarto mengaku tak mendengar percakapan antara Dian dan Fahri. Yang dia tahu, sesaat setelah bertemu Fahri, Dian lalu terhuyung-huyung dan tiba-tiba ambruk bermandi darah.

"Begitu korban ambruk, anak laki-laki tadi langsung lari menuju sepeda motornya. Dia lalu kabur," kata Winarto.

Melihat kejadian itu, Winarto sebenarnya sempat mengejar Fahri. Ia juga sempat melihat Yamaha Mio warna hitam yang digunakan Fahri bernopol N 2788 A.

Namun, Fahri terlalu cepat. Winarto yang mengejar Fahri dengan sepeda motor bertipe sama mengaku sudah kehilangan jejak di Jalan Belitung atau sekitar 500 meter dari lokasi kejadian.

Winarto mengatakan, luka Dian saat itu sangat parah. Warna coklat di seragam pramuka yang dia kenakan nyaris tak tersisa karena penuh darah.

Winarto mengingat, Dian mendapat banyak luka sayatan senjata tajam. Luka itu antara lain di kedua pergelangan tangan, sendi bahu, siku, bagian belakang leher, pelipis mata kanan, pipi, dan bagian payudara.

Walau begitu, menurut dia, Dian tetap sadar. "Waktu masih tergeletak di jalan, ia bahkan sempat bilang kalau pelakunya itu mantan pacarnya," ujar Winarto.

Oleh sejumlah warga yang datang menolong, Dian pun dilarikan ke RSI Aisyah di Jalan Sulawesi, Kota Malang. Setelah masuk UGD, ia mendapat perawatan intensif di ruang isolasi.

Pernah ditempeleng

Ibunda Dian, Dwi Yuliati (37), mengatakan bahwa anak kedua dari tiga bersaudara ini masih dalam kondisi terpukul. Dokter mengatakan, putrinya itu mendapat 15 luka akibat senjata tajam.

Meski demikian, Dian sempat menceritakan sekelumit kejadian tersebut. Ia juga sempat menyebut nama Fahri sebagai pelakunya.

"Kata anak saya, dia diserang secara membabi buta dengan pisau dapur. Anak saya mengaku tidak bisa melawan, selain melindungi kedua wajahnya dengan kedua tangannya. Ia khawatir kalau wajahnya yang tersayat," kata Dwi, ditemui kemarin saat menunggui anaknya di rumah sakit.

Dwi mengakui anaknya sudah mengenal Fahri cukup lama. "Fahri itu sebenarnya teman kakaknya Dian. Mereka lalu dikenalkan satu sama lain," kata Dwi.

Fahri dikenal oleh Dwi sebagai remaja pengangguran. Kepadanya, Fahri mengaku pernah bersekolah di sebuah SMK negeri. Menurut Dwi, Fahri memang terang-terangan berusaha mendekati anaknya itu.

Namun, keinginan itu bertepuk sebelah tangan karena Dian tidak terlalu suka dengan sikap Fahri yang diketahuinya sering berperilaku kasar.

Kejadian penganiayaan ini ternyata bukan kali pertama dilakukan Fahri terhadap Dian. Pada September 2010, Dian pernah mengadukan ulah Fahri karena memukulinya. "Saya tidak tahu apa perkaranya. Yang jelas saat itu anak saya dipukuli dan ditendangi," kata Dwi kesal.

Ayah Dian, Muhammad Sholeh (42), saat itu sampai hendak melaporkan Fahri ke polisi, tapi dicegah oleh Dwi. Ketika itu, masalah diselesaikan secara kekeluargaan dengan janji keluarga Fahri bahwa anaknya tak akan mendekati Dian lagi.

Semenjak peristiwa itu, menurut Dwi, Dian mengaku kapok berteman dengan Fahri. Kata Dwi, Fahri sebenarnya sering datang ke rumah, hanya untuk menemui Dian. Namun, upaya pedekate itu bertepuk sebelah tangan karena tak pernah digubris oleh anaknya.

"Mungkin karena itu juga, kemarahannya lalu memuncak dan menyerang anak saya seperti ini," ujar Dwi.

Setelah kejadian ini, Dwi mengaku tak akan memaafkan ulah Fahri. Menurutnya, Fahri sudah berencana membunuh putrinya itu. Ia meminta polisi menangkap dan menghukum Fahri dengan seberat-beratnya.

Sementara itu, Kapolsek Klojen Komisaris Kartono membenarkan adanya peristiwa tersebut. Hingga saat ini, pihaknya masih memburu pelaku. "Bersama orangtua korban, kami sudah datangi rumah pelaku, tapi dia tidak ada," kata Kapolsek seraya berjanji menangkap Fahri secepatnya. surya.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar